Ketika pemerintah gembar-gembor beriklan tentang ‘SMK bisa!’, masyarakat semakin apatis. Pasalnya iklan ‘Sekolah Gratis’ yang dipublikasikan sebelumnya juga mengundang kekecewaan yang meluas di mata masyarakat. Sebab nyatanya masih ada pungutan uang untuk dilakukan di sekolah-sekolah negeri.
Kini, iklan tentang SMK unggulan semakin gencar di media televisi. Pemerintah sepertinya sudah telanjur akrab dengan metode tebar pesona semacam itu, walau dalam praktiknya sungguh jauh dari harapan. Kemudian apakah pemerintah akan konsekuen dengan janjinya yang terkait dengan sekolah gratis?
Masyarakat kini menebak, apa kira-kira yang akan dikatakan pemerintah nanti, ketika program ini gagal di mata masyarakat luas, seperti halnya program sekolah gratis. Besar kemungkinan Mendiknas akan berkilah: “Definisi keberhasilan program SMK menurut pemerintah tentu berbeda dengan definisi keberhasilan SMK menurut masyarakat.”
Pemerintah sekarang masih teriak-teriak ‘SMK bisa!’ Pertanyaannya, ketika komitmen dan political will dari pemerintah masih belum berubah, SMK di negeri ini nanti bisa apa?
Dengan kata lain, iklan sekolah gratis ternyata hanya omong kosong. Kemudian, Menteri Pendidikan Nasional berkelit, “Definisi sekolah gratis menurut pemerintah berbeda dengan definisi sekolah gratis menurut versi masyarakat,” kata Mendiknas Bambang Soedibyo.
Mungkin maksud mendiknas iklan sekolah gratis itu bodong kalee, tega nian dikau bapak ? wallahualam.
AIRHUJAN _dialognol 
aput
7 September 2009
Saya juga kurang setuju dengan Iklan sekolah gratis,
lebih kental suasana politisnya…
Kita tau sendiri kan di lapangan gimana.
btw, tuh iklan sekolah gratis kalo diitung-itung “gede” juga yang biayanya…
aput
8 September 2009
http://www.detiknews.com/read/2009/09/08/150454/1199206/10/mendiknas-dianggap-narsis-rapor-selama-5-tahun-merah
Mendiknas Dianggap Narsis, Rapor Selama 5 Tahun Merah
Jakarta – Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Soedibyo dinilai telah gagal meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Alih-alih memajukan pendidikan, Mendiknas dianggap malah narsis dengan menampilkan iklan-iklan di TV.
bersambung (liat aja sendiri di detik yah :D)…..